Kebudyaan Anak Punk
Punk berasal dari Bahasa Inggris, yaitu: “Public United Not Kingdom” yang berarti kesatuan suatu masyarakat di luar kerajaan. Punk adalah satuan-satuan kecil komunitas yang menyebar. Kebudayaan ini terbentuk di london – inggris pada tahun 1970, awalnya punk ini adalah bermula dari sebuah ketidak puasan masyaraak pada pemerintah inggris saat itu, aliran musik rock atau bisa di katakan musik rock and roll yang sudah terbentuk sejak 1955 ini adalah dasar dari lagu-lagu punk yang seakan menghina atau menjatuhkan pemerintah. Pada akhir tahun 1970, budaya punk mulai masuk ke indonesi malalui musik-musik punk, namun punk tidak berkembang sangat pesat seperti di negara asalnya. Punk di Indonesia awalnya hanyalah komunitas kecil yang masih tertutup, tetapi seiring berjalannya jaman, anak-anak muda mulai meniru cara berpakaian, memahami ideologi dan menjadikan punk sebagai gaya hidupnya. Namun kehadiran budaya punk di Aceh sejak sekitar tahun 2010 telah banyak meresahkan masyarakat. Hal ini telah ditindaklanjuti pemerintah dengan menangkap dan menertibkan anak-anak punk. Beberapa diantaranya ditangkap karena perbuatan yang melanggar syariat islam, seperti mabuk, berkhalwat dan perbuatan kriminal lainnya.
Faktor Penyebab Adanya Komunitas Anak Punk
A. Faktor Eksternal
Adanya Komunitas anak Punk tersebut merupakan bentuk dari kenakalan anak remaja. Faktor-faktor tersebut diantara, sebagai berikut :
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Seorang remaja juga memerlukan komunikasi yang baik dengan orang tua, karena ia ingin dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhannya.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah rumah kedua, tempat remaja memperoleh pendidikan formal, dididik dan diasuh oleh para guru. Dalam lingkungan inilah remaja belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya.
3. Lingkungan Teman Sebaya
Teman sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu teman sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan pengaruh kelompok sebaya, kelompok sebaya (peer groups) mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja, dan bagi persiapan diri di masa mendatang
4. Lingkungan Dunia Luar
Merupakan lingkungan remaja selain keluarga, sekolah dan teman sebaya, baik lingkungan masyarakat lokal, nasional maupun global.
B. Faktor Internal
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan dirinya tertarik mengikuti komunitas Punk :
1. Rasa seni yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan seni tersebut.
2. Mereka ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan agar diakui keberadaannya.
3. Rasa tidak puas terhadap pemerintahan, ataupun protes terhadap kebebasan yang terkekang.
4. Punk sebagai bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan mereka sendiri.
5. Punk sebagai suatu keberanian dalam melakukan perubahan dan pemberontakan.
6. Sebagai suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam bidang fashion dan musik.
7. Ingin menutupi ketidakpuasan atau ketidakberdayaan hidup maupun perasaan inferior mereka dalam bentuk penampilan yang superior dan unik di mata masyarakat.
8. Ingin mengekspresikan kemarahannya melalui suatu simbolisme berupa atribut bergaya punk dan pemikiran-pemikiran ideologi anti-kemapanan.
9. Untuk menutupi kemarahan dan rasa frustasi dari ketidakpuasan terhadap sistem yang telah diterapkan baik oleh orangtua maupun masyarakat.
Macam-Macam Komunitas Punk
Anak Punk juga terdiri dari macam-macam golongan, yaitu
1. Anarcho Punk
2. Crust Punk
3. Glam Punk
4. Hard Core Punk
5. Nazi Punk
6. The Oi
Dampak Budaya Punk
Budaya anak Punk mempunyai dampak positif maupun negatif bagi remaja yaitu :
A. Dampak Positif
1. Adanya tempat untuk mengekspresikan diri, adanya kecocokan terhadap lingkungan pergaulan.
2. Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi (protes dan kritik terhadap pengekangan, baik dari pihak masyarakat maupun pemerintah) dan jiwa seni yang mereka miliki, bahkan mereka
3. Di bidang musik misalnya, banyak band punk yang mampu mendapat tempat di hati remaja Indonesia, mereka tidak kalah dengan band-band papan atas.
4. Selain di bidang musik, komunitas punk juga bergerak di bidang fashion, mereka membuat T-shirt, kaos, aksesoris dengan jumlah yang lebih banyak dan juga desain yang lebih variatif.
5. Dengan adanya komunitas ini (terutama bagi Punkers yang memiliki keterampilan), mungkin saja dapat membant pemerintah mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan ekonomi khususnya bagi komunitas Punk ini.
6. Komunitas Punk bukan hanya berasal dari kalangan bawah, tapi ada yang berasal dari kalangan pejabat. Sehingga dapat mempererat jalinan silaturahmi dan memperbanyak saudara.
B. Dampak Negatif :
1. Gaya dandanan yang tidak sesuai dengan etika dan budaya Indonesia sehingga mendapat pandangan sebelah mata dan negatif dari masyarakat.
2. Sering terjerumus pada hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya : Narkoba, freesex, mabuk – mabukan. Dan akhirnya malah mengantarkan diri dibalik jeruji besi.
3. Dapat memicu tindakan anarkis karena selalu mengahadapi hidup dengan mengekspresikan kekesalan (kemarahan) karena pengekangan ataupun hanya untuk mengekspresikan kehebatan (kesombongan) diri.
4. Mengganggu ketentraman malam karena kebanyakan dari komunitas ini beraktifitas diwaktu malam yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.
Cara Mencegah Budaya Punk:
1. Hindari pergaulan bebas.
2. Pilih teman yang baik.
3. Manfaatkan perkembangan globaliasi dengan baik.
4. Orang tua harus selalu memantau anaknya.